KARENA SETIAP ORANG MEMPUNYAI CARA YANG BERBEDA
Aku
tak tahu apa yang terjadi jika aku tidak melakukannya. Tapi dalam hatiku
bertanya! Apakah aku pantas mendapat semua perlakuan ini! Itulah yang selalu
bergejolak dalam hatiku yang tiada lelahnya untuk gundah! Apakah dia juga
berpikir bahwa aku sendiri memiliki hati aku adalah manusia yang sama seperti
dia. Tetapi apalah dayaku mau berkata apa kepada dia, dia seolah tak tahu tentang
yang sedang terjadi. Semua lewat begitu saja dipikirannya. Aku kesal dan aku
juga sedih mengingat semua yang sedang terjadi aku kesulitan untuk berpikir
jernih. Yah, percuma saja aku memikirkan dia, dia juga pasti tak menegrti dan
tak mau tahu tetang ini semua toh. Pasti siapapun tidak mau ada diposisi saya
saat ini. Semua begitu berat dilewati tetapi aku peraya pasti ada sosok peri
mungkin yang akan menolongku walaupu itu sedikit mustahil. Mukjizat akan selalu
menghampiri orang orang yang bijak dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi
padanya. Yah, mungkin aku telah menemukan malaikat. Yah, malaikat maut yang
akan menjemputku. Tetapi itu aku tanam dalam hati aku tidak berani untuk
mengungkapkan semuanya dia hadapannya. Kalau bisa diibaratkan hati ini bisa
disamakan sama seperti enara eifel sama sama kuat dan sama sama kokoh dalam
berpendirian. Walapun seperti itu tetapi aku tetap membutuhkan sesuatu yang
bisa menghiburku. Dan malam itu malam yang sangat rumit untuk dijelaskan. Gak
bisa tidur tapi pengen tidur. Dan aku berharap di mimpiku aku isa menikmati
hidup yang benar benar hidup bukan hidup tapi gak kayak hidup. Ini bukan
penyesalan hidup tetapi ini adalah hidup yang harus mendamaikan penyesalan dan
kegembiraan. Dan mulai besok, aku berjanji pada diriku, aku gak boleh seperti
orang bodoh, dan aku gak mau masuk ke lobamg yang sama seperti keledai. Dan aku
berharap harap cemas tuk pagi ini. Aku gak tahu peristiwa apalagi yang menimpa
diriku yang malang ini. Dan semuanya gak seperti yang ku cemaskan karena disaat
saat seperti ini aku bertemu dengan seseorang yang mungkin bisa dikatakan
pandangan pertama mugkin. Semua berawal dari pandangan pertama karena pndangan
pertamalah yang membuat semua ini terjadi. Oh Tuhan, aku hanyalah hambamu yang
lemah tetapi aku akan selalu mencoba dan memahami setiap keadaan. Disaat semua
merasakan yang namanya hangatnya cinta dan indahnya cinta, kenapa aku tidak
merasakan itu semua. Semua berbeda seperti yang dialami orang banyak. Aku ingin
bisa menikmati cinta. Tetapi cinta tak mau dinikmatin oleh ku. Aku tak tahu apa
yang dirasakan oleh pandangan pertama. Dan aku juga tak tahu dengan apa yang direncanakannya.
Semuanya gak seperti itu!. Aku marah besar pada diriku sendiri. Jika kau tahu,
aku sangat mencintai dengan cara yang berbeda dan lebih bisa mengetahui
seberapa besar cintamu padaku. Itulah kalimat terakhir yang diucapkan oleh
pandanagn pertama pada saat Tuhan memberikan dia kesempatan menyampaikan
kalimat itu sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya.